PkM : Sosialisasi Sensor Cahaya untuk Penerangan Jalan Otomatis di Desa Bandung oleh Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Pamulang

Serang, 15 Maret 2025 – Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Pamulang Kampus Serang melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Desa Bandung, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, dengan mengusung tema “Sosialisasi Penggunaan Sensor Cahaya sebagai Otomatisasi dalam Perbaikan Penerangan Jalan”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penerangan jalan desa dengan penerapan teknologi sensor cahaya yang hemat energi dan ramah lingkungan.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Sekretaris Kepala Desa Bandung, Lukman Al-Hakim, yang mengapresiasi kehadiran mahasiswa dan dosen pendamping Universitas Pamulang. Menurutnya, kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat, terutama dalam mengatasi masalah penerangan jalan yang selama ini sering padam atau tidak teratur penggunaannya. Sosialisasi ini sekaligus menjadi momen edukatif yang diikuti oleh warga dengan antusias.

Selama kegiatan berlangsung, para mahasiswa memaparkan prinsip kerja sensor cahaya (LDR – Light Dependent Resistor) yang secara otomatis akan mengaktifkan lampu penerangan saat cahaya lingkungan menurun (malam hari) dan mematikannya kembali saat siang tiba. Teknologi sederhana ini diyakini mampu memberikan efisiensi dalam penggunaan energi listrik sekaligus meningkatkan keamanan lingkungan sekitar pada malam hari.

Muhammad Nur Hadi, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing kegiatan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari pengetahuan teknik elektro yang dapat diaplikasikan langsung dalam kehidupan masyarakat.

“Kami mendorong mahasiswa untuk tidak hanya paham teori, tetapi juga mampu membawa solusi yang sederhana dan efektif kepada masyarakat. Sensor cahaya ini mudah diterapkan dan sangat bermanfaat untuk kawasan pemukiman seperti desa Bandung,” ujarnya saat memberikan pengarahan.

Antusiasme warga terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan saat sesi diskusi berlangsung. Beberapa warga bahkan turut membantu dalam simulasi pemasangan perangkat sensor pada titik penerangan jalan utama di desa. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat menyambut baik inovasi teknologi yang ditawarkan.

Ibu Dila, salah satu tokoh masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut, turut menyampaikan tanggapan positifnya.

“Kami sebagai warga merasa sangat terbantu. Selama ini penerangan jalan sering lupa dinyalakan atau dimatikan, kadang lampu menyala siang hari. Dengan sistem otomatis ini, kami jadi lebih tenang, apalagi anak-anak yang suka pulang malam dari mengaji,” ungkapnya.

Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan simbolis perangkat sensor cahaya kepada pihak desa serta komitmen dari mahasiswa untuk terus mendampingi warga dalam hal pemeliharaan sistem. Diharapkan, kegiatan pengabdian seperti ini dapat mempererat hubungan antara perguruan tinggi dan masyarakat, serta memperluas dampak positif ke wilayah-wilayah lain yang memiliki tantangan serupa.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *