Mahasiswa Teknik Elektro Unpam Serang Gelar Sosialisasi Penggunaan Sensor MQ5 untuk Deteksi Dini Kebakaran di Masjid Kp. Congenang, Kabupaten Serang

Serang, 22 Februari 2025 — Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Pamulang Kampus Serang kembali menunjukkan kepedulian sosial dan penerapan ilmu teknologi melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) yang digelar di Masjid Kampung Congenang, Desa Gunungsari, Kabupaten Serang. Dengan mengusung tema “Sosialisasi Penggunaan Sensor MQ5 sebagai Alat Pendeteksi Dini Kebakaran di Masjid Kp. Congenang,” kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 22 Februari 2025 dan disambut hangat oleh Kepala Desa Gunungsari, Maemun, bersama tokoh masyarakat dan warga sekitar.

Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengimplementasikan penggunaan sensor gas MQ5 sebagai perangkat teknologi yang mampu mendeteksi kebocoran gas atau potensi kebakaran sejak dini, terutama di lingkungan tempat ibadah seperti masjid yang kerap memiliki peralatan listrik dan dapur umum. Keberadaan alat ini menjadi langkah preventif penting demi menjaga keselamatan jamaah dan aset masjid dari bahaya kebakaran.

Kepala Desa Gunungsari, Maemun, mengapresiasi kegiatan mahasiswa Unpam Serang yang dinilainya sangat tepat sasaran.

“Kami merasa terbantu dengan inisiatif dari adik-adik mahasiswa. Masjid adalah tempat suci dan pusat aktivitas masyarakat. Penerapan teknologi seperti ini sangat membantu menjaga keamanan lingkungan sekitar,” ujar beliau dalam sambutan pembukaan kegiatan.

Dalam sesi sosialisasi, mahasiswa memaparkan cara kerja sensor MQ5 yang dapat mendeteksi gas LPG, metana, hidrogen, dan asap dengan tingkat sensitivitas tinggi. Jika terdeteksi adanya kebocoran atau zat yang berpotensi menyebabkan kebakaran, sensor akan mengaktifkan alarm sebagai peringatan dini. Warga juga diajak menyaksikan langsung simulasi penggunaan alat tersebut yang dipasang di area dapur dan tempat penyimpanan peralatan masjid.

Dosen pembimbing kegiatan, Muhammad Nur Hadi, S.T., M.T., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen perguruan tinggi dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.

“Kami ingin membentuk mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga peka terhadap kebutuhan masyarakat. Teknologi sederhana seperti sensor MQ5 bisa menyelamatkan banyak nyawa jika diterapkan dengan benar,” tuturnya.

Sementara itu, perwakilan warga sekaligus tokoh masyarakat, Ibu Lina, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa dan dosen pendamping atas edukasi yang diberikan.

“Sebagai warga yang sehari-hari menggunakan fasilitas masjid, kami merasa lebih tenang dengan adanya alat ini. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan di tempat lain juga,” ujar beliau penuh antusias.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan satu unit perangkat sensor MQ5 secara simbolis kepada pengurus masjid, serta pembagian leaflet panduan penggunaan kepada warga. Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penerapan teknologi dalam menjaga keselamatan semakin meningkat dan mampu mendorong lahirnya inovasi serupa di masa mendatang.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *